Sunday, September 5, 2010

Atlas Moth (Attacus Atlas) /Ngengat Atlas


Atlas moths are... 
Ngengat atlas...

  • ...considered to be the largest moths in the world in terms of total wing surface area. Their wingspan is often up to a foot long.
  • ... diperkirakan ngengat terbesar di dunia dalam ukuran luas sayap. seringkali rentangan sayapnya berukuran satu kaki.
  • ...are said to be named after either the Titan of Greek mythology, or their map-like wing patterns.
  •  ...dinamakan dengan nama salah satu Titan dalam mitologi Yunani, atau karena pola sayapnya yang seperti peta.
  • ...unsteady fliers and the female does not stray far from the location of her discarded chrysalis.
  • ...ngengat muda dan betina tidak terpisah jauh dari kopompongnya.
  • ...found in the tropical and subtropical forests of Southeast Asia.
  • ...bisa ditemukan di hutan tropis dan subtropis Asia Tenggara

Wednesday, August 4, 2010

10 Hewan Langka Ditemukan Baru-baru Ini


Seorang ahli ubur-ubur bernama Lisa Gershwin menangkap spesies tidak dikenal pada awal bulan maret lalu ketika sedang berenang di laut dekat sebuah pulau Tasmania di Australia. Ubur-ubur ini tidak memancarkan cahaya sendiri, seperti ubur-ubur lain lakukan. Sebaliknya, ubur-ubur ini memantulkan cahaya yang masuk ke tubuhnya.

Monday, August 2, 2010

Edelweis Bunga Abadi

edelweis_2Edelweis (kadang ditulis eidelweis) atau Edelweis Jawa (Javanese edelweiss) juga dikenal sebagai Bunga Abadi yang mempunyai nama latin Anaphalis javanica, adalah tumbuhan endemik zona alpina/montana di berbagai pegunungan tinggi Indonesia. Tumbuhan ini dapat mencapai ketinggian maksimal 8 m dengan batang mencapai sebesar kaki manusia walaupun umumnya tidak melebihi 1 m. Tumbuhan yang bunganya sering dianggap sebagai perlambang cinta, ketulusan, pengorbanan, dan keabadian ini sekarang dikategorikan sebagai tanaman langka.
Saya teringat dengan Suzie,

Katak Indonesia, Unik dan Langka

Katak terkecil dari Papua, Oreophryne minuta
Katak terkecil dari Papua, Oreophryne minuta
Kodok atau Katak di Indonesia mencapai 351 jenis (yang teridentifikasi) dari sekitar 5.915 jenis kodok atau katak yang terdapat di dunia. Jumlah ini berarti sepertiga jenis katak di dunia berada di Indonesia. Bahkan sebagian besar kodok di Indonesia adalah endemik yang tidak dimiliki oleh negara lain. Sayangnya tidak sedikit dari jenis katak tersebut yang terancam punah padahal sampai sekarang belum satupun jenis kodok yang dinyatakan dilindungi oleh pemerintah Indonesia.
Padahal Kodok adalah kelompok binatang yang sangat peka terhadap perubahan lingkungan, seperti polusi air, perusakan hutan, ataupun perubahan iklim. Karena kepekaan mereka, amfibi ini dapat dijadikan indikator perubahan lingkungan. Jika populasi Katak di suatu wilayah berkembang dengan baik dapat dipastikan lingkungan di tempat tersebut masih sehat demikian juga sebaliknya.

Tarsius Binatang Unik dan Langka

Badak Jawa Rhinocerus sondaicus
Tarsius (diantaranya Tarsius tarsier dan Tarsius pumilus) adalah binatang unik dan langka. Primata kecil ini sering disebut sebagai monyet terkecil di dunia, meskipun satwa ini bukan monyet. Sedikitnya terdapat 9 jenis Tarsius yang ada di dunia. 2 jenis berada di Filipina sedangkan sisanya, 7 jenis terdapat di Sulawesi Indonesia. Yang paling dikenal adalah dua jenis yang terdapat di Indonesia yaitu Tarsius tarsier (Binatang Hantu / Kera Hantu) dan Tarsius pumilus (tarsius kerdil, krabuku kecil atau Pygmy tarsier). Kesemua jenis tarsius termasuk binatang langka dan dilindungi di Indonesia.
Nama Tarsius diambil berdasarkan ciri fisik tubuh mereka yang istimewa,

Sunday, August 1, 2010

burung Trulek Jawa

Trulek Jawa (Vanellus macropterus) adalah salah satu burung langka yang hanya terdapat (endemik) di Jawa. Burung dari famili Charadriidae ini pada tahun 1994 pernah dinyatakan punah (Extinct) oleh IUCN, namun sejak tahun 2000, statusnya direvisi menjadi “Kritis” (Critically Endangered; CR). Meskipun begitu, hingga kini keberadaan burung Trulek Jawa ini masih misteri antara punah atau belum.
Trulek Jawa (Vanellus macropterus) yang dalam bahasa Inggris disebut Javan Lapwing, Javanese Lapwing atau Sunda Plover hingga sekarang tidak diketahui dengan pasti berapa jumlah spesies yang tersisa. Bahkan status “Kritis” (Critically Endangered; CR) yang diberikan oleh IUCN Redlist, hanya merupakan asumsi berdasarkan catatan-catatan yang dibuat pada tahun 1940. Berbagai penyelidikan dan penelitian yang dilakukan tidak satupun memperoleh bukti nyata keberadaan burung langka ini. Tetap menyisakan misteri

Saturday, July 31, 2010

Menyibak Daya Tahan Merak

Merak hijau (Pavo muticus muticus) jantan  
"Saya justru mencari tahu mengapa merak jawa hijau masih ada," kata Jarwadi B Hernowo, peneliti dan dosen Jurusan Konservasi Sumber Daya Hutan, Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor. Jarwadi menyampaikan hasil penelitiannya ini pada Simposium Asosiasi Biologi Tropika dan Konservasi, 19-23 Juli 2010.

Merak jawa hijau (Pavo muticus muticus) salah satu jenis burung paling diburu yang kini nyaris punah. Di tengah kerusakan serta menciutnya hutan yang menggerus ruang-ruang hidup bagi aneka satwa burung itulah Jarwadi berusaha menyibak rahasia daya tahan salah satu spesies merak ini di pulau terpadat Indonesia, yaitu Jawa.